Kehadiran New Honda Sonic 150R memberi warna di persaingan motor 150 cc, langsung mengganggu Suzuki Satria F150 dan Yamaha MX King. Bahkan seminggu terakhir terjadi kegaduhan di media sosial mengenai persaingan ketiganya, dibumbui fans beratnya makin panas deh!
Hasil test ride Sonic oleh OTOMOTIF beberapa waktu lalu langsung jadi patokan untuk dibandingkan dengan tes Satria sebelumnya, terutama dari segi performa. OTOMOTIF sengaja baru menghadirkannya kali ini, lantaran hasil tes Satria F150 Euro3 pun hasilnya beda dengan yang Euro2
Tentu dilakukan pengetesan ulang demi menyajikan komparasi paling update, ketiganya adalah versi terakhir yang telah lolos standarisasi Euro3. Untuk mendapatkan data performa yang valid dan obyektif, pengukuran akselerasi dan top speed dilakukan oleh satu tester berpostur 173 cm 65 kg, dengan alat Racelogic di tempat yang sama dengan panjang total 1 km. related post duke ktm 200 dan duke 200 serta ktm 200 dan harga ktm dan juga. ktm duke harga, ktm duke indonesia
Sementara tenaga on wheel pakai dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport. Pengukuran konsumsi bensin juga oleh tester yang sama, dengan metode full to full 3 kali dan diambil rata-rata, kecuali MX King pakai data yang ditampilkan di spidometer.
Rute yang dilalui sama, Kebon Jeruk-Pondok Indah-Ciputat-BSD-Alam Sutera-Ciledug-Kebon Jeruk dan menggunakan bensin RON 92. Gaya berkendara natural harian (daily riding) tanpa batasan kecepatan, mengikuti kondisi jalan.
Untuk membandingkan ketiganya, kami bagi dalam 8 parameter, yaitu desain, fitur, teknologi, riding position, handling, performa, konsumsi bensin dan harga.
DESAIN
Tampilan antara Sonic dan Satria termasuk sealiran, model ayam jago dengan bodi ramping yang berdesain serba tajam. Hanya saja desain knalpot Satria Euro3 dengan laburan hitam dan pelindung krom sepotong jadi kurang enak dilihat. Sedang Sonic garang di semua sisi. Beda dengan MX King yang terlihat gambot dan ada DRL di dada, sporti tapi lebih cenderung elegan. berita otomotif terkait lainnya harga mega pro dan honda mega pro juga harga megapro bekas harga mega pro bekas serta mega pro bekas
Tampilan antara Sonic dan Satria termasuk sealiran, model ayam jago dengan bodi ramping yang berdesain serba tajam. Hanya saja desain knalpot Satria Euro3 dengan laburan hitam dan pelindung krom sepotong jadi kurang enak dilihat. Sedang Sonic garang di semua sisi. Beda dengan MX King yang terlihat gambot dan ada DRL di dada, sporti tapi lebih cenderung elegan. berita otomotif terkait lainnya harga mega pro dan honda mega pro juga harga megapro bekas harga mega pro bekas serta mega pro bekas
FITUR
Bicara fitur, MX King menawarkan banyak hal yang tak dimiliki kompetitor. Lihat saja panel indikator, tak cuma takometer model analog yang gampang dibaca, di sampingnya ada MID dengan isi yang begitu lengkap.
Bicara fitur, MX King menawarkan banyak hal yang tak dimiliki kompetitor. Lihat saja panel indikator, tak cuma takometer model analog yang gampang dibaca, di sampingnya ada MID dengan isi yang begitu lengkap.
Mulai dari spidometer, odometer, tripmeter 1 & 2, gear position, konsumsi bensin real dan rata-rata, kecepatan rata-rata, sampai sapaan saat dihidupkan yang bisa diubah kata-katanya. Kontak terintegrasi sebagai pembuka jok dan bagasi mungil juga tak dimiliki kompetitor.
Sementara Sonic menawarkan lampu utama LED dan panel indikator full digital. Sayang isinya tak selengkap MX King, hanya ada takometer, spidometer, odometer, fuelmeter dan gear position. Kelemahan takometer model bar di Sonic memantaunya tak semudah yang analog karena kecil. berita otomotif lainnya honda trail, honda crf 150, klx250, motor honda trail, harga honda trail
Satria menawarkan panel indikator gabungan analog dan digital seperti MX King. Bedanya takometer analog Satria dilengkapi shift light yang bisa dipilih low, high atau dimatikan. Sedang panel digitalnya hanya berisi spidometer, fuelmeter dan odometer. Indikator gigi hanya posisi top saja.
Untuk fitur lengkapnya simak tabel ya.
TEKNOLOGI
Satria masih dibekali dengan teknologi andalannya, seperti klep DOHC 4 klep dan silinder SCEM (Suzuki Composite Electrochemical Material) dan pendinginan angin dibantu oil cooler. Sayang pasokan bensin masih karburator kendati diklaim sudah lolos Euro3. Sonic juga pakai konstruksi DOHC 4 klep, namun pakai roller rocker arm sehingga gesekan lebih rendah.
Satria masih dibekali dengan teknologi andalannya, seperti klep DOHC 4 klep dan silinder SCEM (Suzuki Composite Electrochemical Material) dan pendinginan angin dibantu oil cooler. Sayang pasokan bensin masih karburator kendati diklaim sudah lolos Euro3. Sonic juga pakai konstruksi DOHC 4 klep, namun pakai roller rocker arm sehingga gesekan lebih rendah.
Pasokan bensin sudah injeksi dan pendinginan pakai radiator. Tambahannya berbagai teknologi minim gesekan, seperti lapisan molibdenum di piston dan offset silinder. Sementara MX King pakai kem SOHC 4 klep dengan forged piston dan silinder DiAsil khas Yamaha. Sistem pendinginan pakai radiator.
RIDING POSITION
Sonic dan Satria memberikan posisi duduk yang identik, khas ayam jago dengan setang jepit. Setangnya cukup rendah dan sempit, paduannya jok yang ramping dan footstep agak ke depan. Hasilnya untuk perjalan dalam kota sangat lincah, namun untuk perjalanan di atas 1 jam pergelangan tangan sudah pegal.
Sonic dan Satria memberikan posisi duduk yang identik, khas ayam jago dengan setang jepit. Setangnya cukup rendah dan sempit, paduannya jok yang ramping dan footstep agak ke depan. Hasilnya untuk perjalan dalam kota sangat lincah, namun untuk perjalanan di atas 1 jam pergelangan tangan sudah pegal.
Beda dengan MX King, setang dan joknya lebih lebar dan tinggi. Maka posisi duduk lebih santai, karena badan benar-benar masih tegak. Jok yang juga empuk membuat tetap nyaman kendati berkendara lama. Namun di jalan padat kalah lincah dibanding 2 kompetitornya.
HANDLING
Sonic menawarkan handling yang hampir sempurna, lantaran dibekali sasis cukup rigid dipadu redaman suspensi pas. Racikan preload, compression dan rebound suspensinya terasa pas, untuk jalan santai masih enak dan sangat stabil di kecepatan tinggi.
Sonic menawarkan handling yang hampir sempurna, lantaran dibekali sasis cukup rigid dipadu redaman suspensi pas. Racikan preload, compression dan rebound suspensinya terasa pas, untuk jalan santai masih enak dan sangat stabil di kecepatan tinggi.
MX King menawarkan kenyamanan karena suspensinya terbilang empuk, sehingga enggak bikin pinggang pegal. Namun di kecepatan tinggi suspensi belakang sedikit mengayun, ditambah bodi yang bongsor jadi kurang lincah. Ban lebarnya memberi ekstra kepercayaan diri saat menikung.
Sementara Satria terbaru ini punya redaman suspensi belakang terlalu empuk, ketika menikung kencang bagian belakang jadi goyang. Kelebihannya punya bobot paling ringan, hanya 108 kg membuatnya sangat lincah.
PERFORMA
Bicara performa, pertama kita ulas tenaga dan torsi on wheel yang diukur pakai dynamometer Dynojet 250i. Paling digdaya ternyata Sonic dengan tenaga maksimal 14,18 dk di putaran mesin di 8.950 rpm dan torsi 13,08 Nm di 6.800 rpm.
Bicara performa, pertama kita ulas tenaga dan torsi on wheel yang diukur pakai dynamometer Dynojet 250i. Paling digdaya ternyata Sonic dengan tenaga maksimal 14,18 dk di putaran mesin di 8.950 rpm dan torsi 13,08 Nm di 6.800 rpm.
Sementara MX King menorehkan angka maksimal 13,56 dk di 8.700 rpm dan torsi 12,74 Nm di 6.700 rpm. Sedang Satria F150 yang Euro3 maksimalnya hanya 13,32 dk di 9.100 rpm, sedang torsi 11,22 Nm di 7.950 rpm.
Dari grafiknya tampak Sonic unggul di hampir semua putaran mesin dan punya limiter di 10.400 rpm. Sementara MX King punya karakter grafik yang identik dengan Sonic, karena konfigurasi bore x stroke miri44p, overstroke mendekati square. MX King terlihat mulai kalah di 6.200 rpm dan limiter di 10.000 rpm.
Sementara Satria F150 harus mengakui keunggulan 2 kompetitornya, dari bawah sampai atas berada di atas. Keunggulan Satria F150 ada di nafas mesin yang panjang, bisa lebih dari 11.400 rpm khas mesin stroke pendek.
Bagaimana jika diadu akselerasi? Dengan tenaga paling besar dipadu transmisi 6 speed yang rapat dan bobot 114 kg, Sonic ternyata paling ngacir. Terbukti unggul hampir di semua parameter. Seperti untuk meraih kecepatan 100 km/jam hanya 12,5 detik dan jarak 201 meter hanya 11,4 detik.
Posisi kedua dihuni Satria, kendati tenaga dan torsi versi Euro3 ini paling kecil, namun dipadu transmisi 6 speed dan bobot hanya 108 kg membuatnya masih cukup cepat. Seperti kecepatan 100 km/jam diraih 13 detik, sedang jarak 201 meter 11,5 detik.
Dengan transmisi hanya 5 speed dan kurang close, ditambah bobot 116 kg, MX King sedikit lebih lambat dari Sonic dan Satria. Kecepatan 100 km/jam butuh waktu 13,8 detik dan jarak 201 meter 11,5 detik.
Sebagai catatan, jika yang dipakai komparasi data Satria F150 versi Euro2, maka andalan Suzuki ini yang tercepat. Contoh jarak 201 meter hanya butuh waktu 11,3 detik. Untuk data lengkap bisa disimak di tabel ya.
KONSUMSI BENSIN
Pasokan bensin dan konfigurasi mesin ternyata punya peranan penting dalam konsumsi bensin. Sonic dan MX King yang sudah injeksi ternyata lebih irit dibanding Satria yang masih karburator. Faktor berikutnya tentu dari konfigurasi mesin.
Pasokan bensin dan konfigurasi mesin ternyata punya peranan penting dalam konsumsi bensin. Sonic dan MX King yang sudah injeksi ternyata lebih irit dibanding Satria yang masih karburator. Faktor berikutnya tentu dari konfigurasi mesin.
Sonic yang mendekati square dan MX King yang overstroke, pada putaran rendah tenaga dan torsinya sudah besar, bisa dilihat di hasil grafik dyno, hasilnya tak perlu buka gas dalam-dalam sudah ngacir. Beda dengan Satria yang overbore, baru ngacir jika sudah menyentuh 6.000 rpm. Berikut angka yang didapat. Sonic menorehkan angka 40 km/lt, sedang MX King mencapai 41,7 km/lt. Sementara Satria hanya 33,8 km/lt..
HARGA
Hadir belakangan dengan tampilan paling fresh, New Honda Sonic 150R dihargai paling mahal, Rp 20,9 juta. Berikutnya Satria dijual dalam 3 versi ini, New Satria F150 S Rp 18,9 juta, New Satria F150 R Rp 19,82 juta dan New Satria F150 Limited Edition Rp 20,325 juta. Sedang MX King 150 ditawarkan Rp 18,95 juta. Semua OTR Jakarta.21 4
Hadir belakangan dengan tampilan paling fresh, New Honda Sonic 150R dihargai paling mahal, Rp 20,9 juta. Berikutnya Satria dijual dalam 3 versi ini, New Satria F150 S Rp 18,9 juta, New Satria F150 R Rp 19,82 juta dan New Satria F150 Limited Edition Rp 20,325 juta. Sedang MX King 150 ditawarkan Rp 18,95 juta. Semua OTR Jakarta.21 4