Rabu, 20 April 2016

Kabar Otomotif Honda Civic Turbo Indonesia

Satu fakta yang terjadi sekarang, sedan bukanlah sesuatu yang bisa diandalkan merek manapun saat ini untuk menggenjot kas perusahaan, terutama di pasar Indonesia. Tapi bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan dengan sedan, karena sedan adalah ujung tombak dari citra merek mobil, dan masih ada pabrikan yang mau membuat nadi sedan berdenyut kembali. Contohnya Hyundai yang meluncurkan divisi premium Genesis yang berkonsentrasi ke sedan mewah dahulu untuk membangun citra.
Contoh kedua adalah Civic generasi kesepuluh yang baru diluncurkan di IIMS 2016. Civic anyar ini diklaim jadi kembalinya nama Civic ke arah yang seharusnya, yakni sporty, dan Civic ini adalah Civic pertama di dunia yang pakai mesin turbo langsung dari Hondanya. Civic yang datang ke Indonesia hanya 1 varian, yakni Civic Turbo bertransmisi CVT. Terus, apa yang membuat Honda yakin Civic ini adalah Civic yang sporty? Atau malah Civic yang krisis identitas? Ini saatnya untuk membedah mobil ini.
Eksterior
Cakep. Tidak ada kata lain yang lebih pas untuk menggambarkan kesan yang ditangkap saat melihat Civic ini secara langsung. Honda melirik coupe 4 door buatan merek lain seperti Audi, BMW atau Mercedes lalu mengejawantahkannya menurut paham desain mobil yang mereka yakini. Hasilnya, Civic ini punya karakter desain seperti coupe, kelihatan dari atap rendah, garis pinggul lebar, buntut pendek nan melandai, lampu sipit dan lain sebagainya. Oh ya, Civic ini hasil riset di Amerika, bukan Jepang.
Tapi akuilah, ada beberapa sudut pandang yang membuat Civic ini jadi berkurang karismanya, contohnya dari rear quarter. Saking panjang dan landainya kaca belakang serta pendeknya penutup bagasi, sedikit membuat dahi berkerut saat mencerna bentuknya, karena jadi agak aneh, sudah begitu overhang depan dan belakang kelihatannya agak panjang ya? Lanjut ke hal lain, saya merasa ada aura BMW 3 Series F30 dan Mitsubishi Galant hiu saat melihat desain depannya. Ah, mungkin hanya perasaan saya saja.
Di Thailand, negara asal impor Civic Turbo ini ada varian yang punya gril berwarna hitam, namun kita hanya dapat yang grilnya chrome, tapi proporsinya bagus. Pencuri perhatian di sektor muka ada pada lampu depan full LED-nya, karena waktu dinyalakan, sinarnya lain dari lampu LED mobil lain. Sepertinya saat tahu trik ini sukses di Acura, Honda langsung menerapkan hal yang sama ke mobilnya sendiri. LED DRL? Tentu saja ada, lampu depannya juga sudah auto. Artikel terkait: harga mobil honda jazz juga harga mobil honda jazz 2016 beserta harga mobil honda jazz bekas dan juga harga mobil honda jazz terbaru atau spesifikasi harga mobil honda jazz
Rival abadi Toyota Corolla ini disematkan pelek 17 inci two-tone. Modelnya lumayan, tapi untuk sedan yang perawakannya agresif seperti ini, harapannya desain peleknya bisa mantap juga seperti bodinya. Kalau di Thailand, pelek ini hadir untuk varian Turbo RS alias top of the line. Rem cakram di keempat roda juga siap mengawal, yang memang sudah layak dan sepantasnya untuk sedan sekelas Civic.
Tapi dari luar sudah kelihatan apa saja yang hilang dibanding versi Thailand. Jika versi Thailand punya kamera di spion yang akan menampilkan gambar kondisi di samping dengan cakupan yang lebar untuk mengurangi blind spot pengemudi, versi Indonesia kameranya dihilangkan, sehingga spionnya hanya dihiasi dengan lampu sein LED saja. Agak sayang ya? Oh ya, ban Civic ini adalah Yokohama Advan dB berukuran 215/50 R17.
Lampu belakang Civic dipercayakan kepada cahaya LED bar, bentuknya kelihatan seperti huruf C atau bumerang saat menyala. Antena sirip hiu juga cocok dengan siluet ala coupe yang ditawarkan Civic ini. Secara personal, saya melihat ada kesamaan antara Civic dengan Audi A7 Sportback, terutama kalau dilihat di sektor belakang, tapi jika A7 tail pipenya didesain dengan rapi, punya Civic sedikit agak janggal. Artikel terkait lainnya: harga honda jazz atau harga honda jazz 2016 beserta harga honda jazz terbaru dan juga harga honda jazz bekas bisa juga review honda jazz
Okelah, dia punya twin exhaust yang keduanya berfungsi, tapi coba dilihat dengan seksama, khususnya dari samping, seolah pipa knalpotnya seperti agak terpotong bukan? Mungkin untuk berikutnya, bisa dirapikan dengan meniru tatanan muffler dan bumper Mazda 6 SkyActiv misalnya. Sportynya dapat, rapinya juga dapat. Civic Turbo ini tidak punya sensor parkir, tapi sudah dapat kamera parkir.
Interior
Biarpun desainnya punya kemiripan di beberapa bagian dengan Honda BR-V, Brio dan Mobilio, tapi dashboard Civic terasa lebih niat dibuatnya. Buktinya, setengah bagian atas dashboard berlapis bahan soft pad yang terasa berkualitas saat ditekan, dan pastinya, tidak goyang, itu yang penting. Tidak hanya itu, ada aksen brushed aluminium bernuansa mewah pada bagian dashboard yang terletak di depan penumpang.
Tapi catat, cerita seperti itu tidak berlanjut ke dashboard dan doortrim di setengah bagian bawah, karena di sinilah kembali kita berjumpa dengan material plastik, tapi untung saja plastiknya tak terasa seperti plastik yang murah(an). Jika anda senang mengemudi dengan gaya sporty, anda akan suka duduk di bangku pengemudinya. Posisi duduknya sangat rendah dan terasa sporty, layaknya menyetir mobil sport, didukung dengan dashboard yang posisinya juga tidak tinggi.
Posisi mengemudi mantap ini pun sudah disiapkan sejumlah pengaturan agar bisa pas untuk banyak orang. Selain didukung dengan pengaturan tilt & telescopic pada setir, jok pengemudinya sudah elektrik dan bisa diatur 8-way. Semua joknya berbahan kulit, setirnya sudah punya tombol untuk cruise control, pengaturan audio dan telepon. Di sisi kanan pengemudi, kelihatan tombol start-stop button dan tombol untuk mematikan stability control.
Tapi agak risau melihat panel instrumennya. Di Thailand, Civic Turbo punya panel instrumen full LCD yang display spidometer, takometer dan MID-nya keren, sementara versi Indonesia malah turun menjadi paduan takometer analog serta spidometer plus MID digital. Head unit dengan tombol semu seperti TV LCD rumah pun jadi unek-unek, karena kita tidak bisa meraba tombolnya dengan jari saat harus melakukan fungsi tertentu yang tidak bisa lewat setir.
Contoh, salah pencet tombol, niat hati ingin memencet tombol home, yang terpencet malah tombol power di head unit. Masih ada orang yang suka tombol fisik, karena cukup menghapal letaknya tanpa perlu melihat dan kemungkinan salah pencet lebih kecil. Tapi kalau ada yang suka tombol seperti ini, ya tidak apa-apa. Urusan wiper, Civic sudah punya speed sensing wiper meski tidak punya mode auto. Di dekat tuas CVT-nya, ada tombol brake hold, rem parkir elektrik dan mode econ.
Visibilitas Civic layak untuk dipuji, karena mudah untuk melihat ke kanan-kiri tanpa terlalu terhalangi oleh pilar A. Ada fitur yang hanya dimiliki Civic di kelasnya saat ini, yakni remote engine start. Jika berada dalam jarak maksimal 40 m, anda tinggal pencet tombol di remote kunci dan mesin serta AC akan menyala. Kontrol AC berlayar digitalnya masih kenop putar biasa, dengan single zone climate control otomatis.
Kepraktisan biasanya bukan hal yang jadi jualan pada sedan, termasuk Civic ini. Jumlah penyimpanannya cukup dan kapasitasnya lega, tapi sepraktis-praktisnya sedan mau berapa banyak sih jumlah penyimpanannya? Lokasi tempat untuk penyimpanan ada di glovebox utama, sekitar tuas transmisi dengan model bertingkat, doortrim, kantong jok serta cup holder di armrest belakang. Di penyimpanan bertingkat dekat tuas transmisi, ada power outlet 12 V.
Kabin belakangnya apa kabar? Soal kelegaan, Civic ini boleh juga, karena baik ruang kaki maupun kepala di sedan ini masih memadai, meskipun sandaran belakangnya terasa kurang rebah jika ingin benar-benar duduk rileks. Tidak seperti di depan, tidak ada material soft touch di doortrim belakang, yang ada hanyalah plastik. Penumpang belakang mendapatkan blower AC, armest dan kantong penyimpanan.
Bagasi Civic lumayan juga luasnya, tapi buntut yang agak pendek membuat bibir atas bagasinya kelihatan agak aneh sedikit. Jok belakang terpisah 60:40 dan bisa dilipat untuk memperluas bagasi. Saya suka standar keselamatan Civic baru ini, karena ia punya 6 airbags, ABS+EBD+BA, auto brake hold, hill start assist, brake override system, jok ISOFIX, dan lain-lain. Ini baru bagus.
Mesin dan Kaki-Kaki
Honda akhirnya ikut-ikutan juga tren turbo seperti Ford Focus Ecoboost dan VW Golf TSI. Inilah Civic berturbo pertama di dunia yang bisa kita nikmati langsung dari Hondanya sendiri, bukan hasil modifikasi. Honda Civic sekarang punya mesin 1.500 cc 4 silinder VTEC Turbo sebagai opsi tunggal di sini, tidak ada opsi 1.800 cc non turbo seperti di Thailand. FYI, mesin ini pada dasarnya sama dengan Honda StepWGN baru di Jepang.
Untuk Civic, tenaganya terkatrol jauh dari Civic FB lama, kini menjadi 173 hp dan torsinya naik jauh menjadi 200 Nm. Asiknya, torsi itu bisa terasa sejak 1.700 rpm saja, jadi secara teori, tidak perlu injak gas dalam-dalam untuk membuatnya melakukan percepatan. Transmisi CVT-nya pasti sedikit mengganjal di batin saat kita tahu potensi mesin turbo ini, apalagi konsumen Civic yang notabene senang fun to drive pasti ingin transmisi yang fun. Semua fakta tentang transmisinya harusnya bisa terungkap kalau kita bisa mengendarai Civic ini di jalanan.
Bagi car enthusiast yang mengerti betul soal suspensi, kabar gembira, Civic baru tetap mempertahankan konstruksi suspensi independen di keempat roda. Di depan MacPherson Strut dan di belakang ada Multi Link. Sekedar info, ingat tidak Civic Type R Turbo di episode AutonetMagz Speciale? Kami sudah mereview First Impression Honda Civic Type R Turbo juga, dan kami agak shock saat tahu suspensi belakangnya tidak independen, karena tipenya torsion bar.
Bagus memang jika Civic Turbo FC memakai suspensi independent dan bukan dependen sejenis torsion bar seperti pada suspensi belakang Civic Type R FK2, meski kalau dibanding Civic FD yang suspensi belakangnya sudah independent double wishbone, rasanya Civic FC Turbo ini perlu berguru lagi kepada Civic FD. Artikel Terjait: honda jazz beserta honda jazz bekas dan juga honda jazz terbaru dan honda jazz 2016 atau all new honda jazz
Kesimpulan
Meski baru menjelajah tanpa test drive, saya yakin, Civic ini bisa menjadi pelipur lara bagi konsumen yang tergila-gila akan nilai penting dari sedan seperti Civic, yakni sporty. Utamanya jelas, kemampuan mesin 1.500 cc turbo ini sudah bisa bikin orang berkata “wah” meski baru melihatnya di atas kertas. Didukung dengan desain cantik, kualitas interior di atas ekspektasi Honda yang belakangan ini kita kenal, kabin lebih roomy dan fitur sesuai kelas mobilnya, khususnya fitur keselamatan.
Ada memang beberapa hal yang menjadi ganjalan, semisal desain belakang yang sedikit aneh kalau dilihat dari sudut tertentu, ada beberapa pengerjaan yang bisa lebih baik lagi saat melihat beberapa area semisal tombol semu head unit yang tidak begitu disukai semua orang, keraguan soal mesin turbo plus CVT, desain interior yang spesialnya agak berkurang karena sudah ditiru oleh Brio, BR-V dan Mobilio di beberapa bagian dan sejumlah hal lain.
Harganya yang mencapai 475 juta Rupiah OTR Jakarta juga bakal menjadi momok tersendiri, namun kami sangat menunggu kesempatan di mana kami bisa berkendara dengan Civic ini nanti, untuk mengetahui seperti apa ia kalau diajak berinteraksi dengan aspal dan pengemudi. Hingga saat ini, inilah satu dari sekian Honda yang benar-benar bagus yang bisa kita beli secara resmi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar